Jumat, 24 Juni 2011

BAB II

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1 Pengertian Perancanngan buku Cerita Rakyat
Menurut kamus bahasa Indonesia perancangan adalah hal tentang merancang, buku adalah lembaran kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong; kitab.Cerita rakyat adalah cerita dizaman dahulu yang hidup di tengah rakyat dan diwariskan secara lisan. Perancangan buku cerita adalah perangkaian peristiwa dalam bentuk gambar dan tulisan yang tersususn dalam sebuah buku berisi cerita yang menuturkan perbuatan, pengalaman, atau kejadian dan sebagainya. Cerita rakyat di Indonesia sangat banyak, biasanya cerita rakyat mengandung unsur sosial, pengetahuan, dan agama. Cerita rakyat sangat bagus untuk anak – anak Indonesia, karena cerita rakyat cermin identitas bangsa. Sayangnya ada sebagian cerita rakyat yang bersifat kontroversial karena dianggap tidak layak untuk anak. Sebut saja Sangkuriang, cerita yang mengisahkan seorang anak jatuh cinta dengan ibunya sendiri.
Karena cerita rakyat tidak tertulis, maka kisah tersebut telah mengalami distorsi (pembelokan) sehingga sering kali jauh berbeda dengan kisah aslinya. Sedangkan cerita rakyat dapat dibagi lagi menjadi 3 yaitu :
2.1.1.1       Mitos adalah cerita tentang dewa-dewa yang berhubungan dengan bermacam kekuatan gaib.
2.1.1.2       Legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang berhubungan dengan peristiwa sejarah.
2.1.1.3       Dongeng adalah cerita yang tidak benar – benar terjadi ( terutama tentang kejadian zaman dahulu yang aneh – aneh, yang bukan – bukan atau tidak betul ).
Ditinjau dari sumber tersebut diatas cerita rakyat Nyai anteh sang penunggu bulan tergolong dalam cerita rakyat dongeng.

2.1.2 Jenis Buku cerita anak – anak
Menurut ciptanti putri buku cerita dapat dibedakan dalam beberapa gendre yaitu :
2.1.2.1 Baby books.
Untuk bayi dan batita (bawah tiga tahun). Kebanyakan materinya berupa pantun dan nyanyian sederhana (lullabies and nursery rhymes), permainan dengan jari, atau sekadar ilustrasi cerita tanpa kata-kata sama sekali (sepenuhnya mengandalkan ilustrasi serta kreativitas orang tua dan anak untuk berimajinasi). Panjang cerita dan formatnya beragam, disesuaikan dengan isi materi. Buku-buku untuk batita biasanya berupa cerita sederhana berisi kurang dari 300 kata. Ceritanya terkait erat dengan keseharian anak, atau bermuatan edukatif tentang pengenalan warna, angka, bentuk, dll. Jumlah halaman sekitar 12 dan banyak yang berbentuk board books (buku yang kertasnya sangat tebal, seperti karton), pop-ups (buku yang halamannya berbentuk tiga dimensi), lift-the flaps atau buku-buku khusus (buku-buku yang dapat bersuara, memiliki format unik atau dengan tekstur tertentu).

2.1.2.2 Picture books.
Pada umumnya berbentuk buku setebal 32 halaman untuk anak usia 4-8 tahun. Naskahnya bisa mencapai 1500 kata, namun rata-rata 1000 kata saja. Plotnya masih sederhana, dengan satu karakter utama yang seutuhnya menjadi pusat perhatian dan menjadi alat penyentuh emosi dan pola pikir anak. Ilustrasi memainkan peran yang sama besar dengan teks dalam penyampaian cerita. Buku anak pada genre ini bisa menggunakan lebih dari 1500 kata, biasanya sebagai persiapan bagi pembaca yang memasuki masa-masa puncak di spektrum usianya. Buku genre ini sudah membicarakan topik serta menggunakan gaya penulisan yang luas dan beragam. Cerita non-fiksi dalam format ini dapat menjangkau sampai usia 10 tahun, dengan tebal sampai 48 halaman, dan berisi hingga 2000 kata dalam teksnya.
2.1.2.3 Early picture books.
Sebentuk dengan picture books, namun dilengkapi sedemikian rupa untuk usia-usia akhir di batas 4 hingga 8 tahun. Ceritanya sederhana dan berisi kurang dari 1000 kata. Banyak genre ini yang dicetak ulang dalam format board book untuk melebarkan jangkauan pembacanya. The Very Hungry Caterpillar (Philomel Publishing) karya Eric Carle salah satu contohnya.

2.1.2.4 Easy readers.
Juga dikenal dengan sebutan easy-to-read, buku-buku genre ini biasanya untuk anak-anak yang baru mulai membaca sendiri (usia 6-8 tahun). Masih tetap ada ilustrasi berwarna di setiap halamannya, tetapi dengan format yang lebih “dewasa”: ukuran trim per halaman bukunya lebih kecil dan ceritanya dibagi dalam bab-bab pendek. Tebal buku biasanya 32-64 halaman dan panjang teksnya beragam antara 200-1500 kata, atau paling banyak 2000 kata. Cerita disampaikan dalam bentuk aksi dan percakapan interaktif, menggunakan kalimat-kalimat sederhana (satu gagasan per kalimat). Biasanya ada 2-5 kalimat di tiap halaman. Seri I Can Read yang diterbitkan Harper Trophy merupakan contoh terbaik buku genre ini.

2.1.2.5 Transition books.
Kadang disebut juga sebagai “chapter books tahap awal”, untuk anak usia 6-9 tahun. Merupakan jembatan penghubung antara genre easy readers dan chapter books. Gaya penulisannya persis seperti easy readers, namun lebih panjang (naskah biasanya sebanyak 30 halaman, dipecah menjadi 2-3 halaman per bab), ukuran trim per halamannya lebih kecil lagi, serta dilengkapi dengan ilustrasi hitam-putih di beberapa halaman. Serial The Kids of the Polk Street School karya Patricia Reilly Giff (Dell Young Yearling Publishing) dan seri Stepping Stone Books yang diterbitkan Random House masuk dalam kelompok genre ini.

2.1.2.6 Chapter books.
Untuk usia 7-10 tahun. Terdiri dari naskah setebal 45-60 halaman dibagi dalam tiga hingga empat halaman per bab. Kisahnya lebih padat dibanding genre transition books, walaupun tetap memakai banyak ramuan aksi petualangan. Kalimat-kalimatnya mulai sedikit kompleks, tapi paragraf yang dipakai pendek (rata-rata 2-4 kalimat). Tipikal dari genre ini adalah cerita di akhir setiap bab dibuat menggantung di tengah-tengah sebuah kejadian agar pembaca penasaran dan terstimulasi untuk terus membuka bab-bab selanjutnya. Serial Herbie Jones karangan Suzy Kline (Puffin Publishing) dan Ramona karya Beverly Clearly (Morrow Publishing) dikatakan masuk dalam genre buku anak ini.

2.1.2.7 Middle grade.
Untuk usia 8-12 tahun, merupakan usia emas anak dalam membaca. Naskahnya lebih panjang (100-150 halaman), ceritanya mulai kompleks (bagian-bagian sub-plot menampilkan banyak karakter tambahan yang berperan penting dalam jalinan cerita), dan tema-temanya cukup modern. Anak-anak di usia ini mulai tertarik dan mengidolakan karakter dalam cerita. Hal ini menjelaskan keberhasilan beberapa seri petualangan yang terdiri dari 20 atau lebih buku dengan tokoh yang sama. Kelompok fiksinya beragam mulai dari fiksi kontemporer, sejarah, hingga science-fiction atau petualangan fantasi. Sementara yang masuk kelompok non-fiksi antara lain biografi, iptek, dan topik-topik multibudaya.
2.1.2.8 Young adult.
Naskahnya antara 130-200 halaman, genre ini untuk usia 12 tahun ke atas. Plot ceritanya bisa sangat “ruwet” dengan banyak karakter utama, meskipun tetap ada satu karakter yang difokuskan. Tema-tema yang diangkat seringnya relevan dengan kehidupan remaja saat ini. Buku The Outsiders karya S.E. Hinton menjadi tonggak sejarah buku cerita anak di genre ini yang menceritakan permasalahan remaja saat itu ketika pertama kali diterbitkan pada 1967. kategori new-age (usia 10-14 tahun) perlu diperhatikan, terutama untuk buku-buku kelompok nonfiksi remaja. Buku-buku di kelompok ini sedikit lebih pendek dibanding untuk kelompok usia 12 tahun ke atas. Serta topiknya (fiksi dan nonfiksi) lebih cocok untuk anak-anak yang telah melewati buku genre middle grade, tetapi belum siap membaca buku-buku fiksi atau belum mempelajari subjek nonfiksi yang materinya ditujukan untuk pembaca di kelas sekolah menengah.
2.1.3 Warna
2.1.3.1 Pengertian Warna
Warna dalam kamus bahasa Indonesia adalah kesan yg diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya.
Warna dalam buku cerita juga tidak kalah penting karna warna buku sangat pengaruh dalam menarik perhatian anak – anak. warna – warna yang banyak disukai anak – anak adalah warna - warna primer berikut arti warna dilihat dalam desain grafis :
2.1.3.1.1          Kuning
melambangkan optiminme, harapan, tidak jujur, berubah – ubah, gembira, santai. Dibarat warna kuning diartikan pengecut, kuning terang melambangkat sifat spontan yang eksentrik, toleran, intvestigatif, menunjol, berubah – ubah sikap, tidak percaya. Kuning adalah warna keramat dalam agama hindu.
2.1.3.1.2          Oranye
Melambangkan enegi, semangat, segar, keseimbangan, ceria, hangat. Menekankan sebuah produk yang tidak mahal,biasanya dipakai pada produk minuman rasa jeruk.
2.1.3.1.3          Merah
Melambangkan perjuangan, nafsu, aktif, agresif, dominan, kemauan keras, persaingan, keberanian, energy,kehangatan, cinta, bahaya. Merah dengan hijau, akan menjadi symbol Natal. Merah dengan putih akan mempunyai arti “ bahagia” di budaya oriental. Merah terang melambangkan kemauan atau cita – cita. Merah jambu melambangkan romantisme, feminin, pasrah, menggemaskan dan jenaka.
2.1.3.1.4          Biru
Melambangkan ketenangan, kepercayaan, keamanan, teknologo, kebersihan, keteraturan. Logo bank – bank di amerika berwarna biru memberikan kesan “ kepercayaan “. Biru tua melambangkan perasaan yang mendalam. Biru muda melambangkan bertahan, keras kepala, bangga diri, berpendirian tetap.
2.1.3.1.5          Hijau
Melambangkan alami, sehat, keinginan, keberuntungan, kebanggaan, kekerasan hati dan berkuasa. Ditimur tengah warna hijau sangat disukai. Oleh karena itu di Indonesia, Islam sering disimbolkan dengan warna hijau.
2.1.3.1.6          Ungu atau Jingga
Melambangkan spiritual, misteri, kebangsawanan, sombong, kasar, keangkuhan. Warna ungu sangat jarang ditemui dialam. Warna ini adalah campuran warna merah dan biru, perpaduannya menjurus pengertian yang mendalam dan peka. Sifatnya sedikit kurang teliti tetapi selalu penuh harapan.
2.1.3.1.7          Coklat
Tanah / bumi, kenyamanan daya tahan, suka merebut, tidak suka member hati, kurang toleran, pesimis terhadap kesejahteraan dan kebahagian masa depan.
2.1.3.1.8          Hitam
Power, jahat, canggih, kematian, misteri, ketakutan, sedih, anggun. Melambangkan kematian dan kesedihan di budaya barat. Sebagai warna keemasan, hitam melambangkan keanggunan, kemakmuran, dan kecanggihan.
2.1.3.1.9       Putih
Suci, bersih, tepat, tidak bersalah. Putih melambangkan perkawinan, di india dan china warna putih melambangkan kematian.
2.1.3.1.10      Abu – abu
Intelek, futuristic, millennium , kesederhanaan dan sedih. Abu – abu paling gampang dilihat mata. Warna ini tidak memiliki arti yang jelas. Netral dan sama sekali bebas dari kecendrungan spikologi.
2.1.4 Tipografi
Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif. Hadirnya tipografi dalam sebuah media terpan visual merupakan faktor yang membedakan antara desain grafis dan media ekspresi visual lain seperti lukisan. Lewat kandungan nilai fungsional dan nilai estetiknya, huruf memiliki potensi untuk menterjemahkan atmosfir-atmosfir yang tersirat dalam sebuah komunikasi verbal yang dituangkan melalui abstraksi bentuk-bentuk visual.
Dalam kamus bahasa Indonesia Tipografi adalah ilmu cetak atau seni percetakan. Langkah awal untuk memahami dan mempelajari tipografi adalah mengenali atau memahami anatomi huruf. Apabila kita telah memahami anatomi huruf secara baik, dengan mudah kita dapat mengenal sifat dan karakteristik dari setiap jenis huruf. Anatomi Huruf Setiap bentuk huruf dalam sebuah alfabet memiliki keunikan fisik yang menyebabkan mata kita dapat membedakan antara huruf ‘m’ dengan ‘p’ atau ‘C’ dengan ‘Q’. Keunikan ini disebabkan oleh cara mata kita melihat korelasi antara komponen visual yang satu dengan yang lain. Sekelompok pakar psikologi dari Jerman dan Austria pada tahun 1900 memformulasikan sebuah teori yang dikenal dengan teori Gestalt. Teori ini berbasis pada ‘pattern seeking’ dalam perilaku manusia. Setiap bagian dari sebuah gamabar dapat dianalsisi dan dievaluasi sebagai komponen yang berbeda. Salah satu hukum persepsi dan teori ini membuktikan bahwa untuk mengenal atau ‘membaca’ sebuah gambar diperluakan adanya kontras atara ruang positif yang disebut dengan figure dan ruang negatis yang disbut dengan ground.
Dalam pemilihan jenis huruf, yang senantiasa harus diperhatikan adalah karakter produk yang akan ditonjolkan dan juga karakter segmen pasarnya.

2.1.5 Ilustrasi
2.1.5.1 Pengertian Ilustrasi
Menurut kamus bahasa Indonesia ilustrasi adalah gambar baik berupa foto atau lukisan untuk membantu memperjelas isi buku  ( karangan ) atau tulisan. Ilustrasi bisa dengan teknik drawing, lukisan, fotografi atau teknik seni rupa.
Ilustrasi adalah menampilkan informasi dengan ketrampilan gambar tangan dan penuangan daya imajinasi.Mengenai gambar atau ilustrasi dapat diungkapkan melalui gambar tangan ataupun melalui fotografi atau keduanya.
2.1.5.2 Tujuan Ilustrasi
Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Agar tulisan tersebut dapat diterima.
Berdasarkan kegunaannya, ilustrasi dengan gambar pada kemas dapat ditampilkan berupa barang produknya secara penuh atau gambar detailnya ataupun gambar yang berupa hiasan, atau ornamen yang simbolis saja. Ilustrasi melalui gambar fotografi sering digunakan untuk meyakinkan kualitas isi barang; karena lebih menampilkan kenyataan benda tersebut. Hal ini terutama sering dipakai pada kemasan barang makanan. Dengan fotografi lebih mampu menggambarkan bahan dasar alami dari isi produk tersebut (sayur segar, buah-buahan, daging, ikan dan lain-lain).
2.1.5.3 Fungsi Ilustrasi
Fungsi khusus dari ilustrasi adalah sebagai berikut :
a)      Memberikan bayangan setiap karakter didalam sebuah cerita
b)      Memberikan bayangan bentuk alat – alat yang digunakan didalam tulisan almiah.
c)      Mengkomunikasikan cerita
d)     Dapat menerangkan konsep dalam sebuah cerita.
2.2 Teori Khusus
2.2.1  Pengertian Cerita Rakyat Nyai Anteh Sang Penghuni Bulan
Cerita rakyat Nyi Anteh berasal dari Jawa Barat dimana ada sebuah kerajaan bernama kerajaan Pakuan. Pakuan adalah kerajaan yang sangat subur dan memiliki panorama alam yang sangat indah. Rakyatnya pun hidup damai di bawah pimpinan raja yang bijaksana. Di dalam istana ada dua gadis remaja yang sama-sama jelita dan selalu kelihatan sangat rukun. Yang satu bernama Endahwarni dan yang satu lagi bernama Anteh. Raja dan Ratu sangat menyayangi keduanya, meski sebenarnya kedua gadis itu memiliki status sosial yang berbeda. Putri Endahwarni adalah calon pewaris kerajaan Pakuan, sedangkan Nyai Anteh adalah hanya anak seorang dayang kesayangan sang ratu. Karena Nyai Dadap, ibu Nyai Anteh sudah meninggal saat melahirkan Anteh, maka sejak saat itu Nyai Anteh dibesarkan bersama putri Endahwarni yang kebetulan juga baru lahir. Kini setelah Nyai Anteh menginjak remaja, dia pun diangkat menjadi dayang pribadi putri Endahwarni.
Nyai anteh dan Putri Endahwarni tumbuh dewasa menjadi gadis yang cantik jelita, karena putri sudah dewasa raja dan ratu berniat ingin menjodohkan putri Endahwarni dengan pangeran Anantakusuma. Saat pangeran Ananta kusuma bertemu dengan nyai anteh dia langsung jatuh hati, putri Endahwarni mengetahui bahwa pangeran anantakusuma menyukai nyai anteh maka putri endahwarni mengusir nyai anteh. Setelah bertahun – tahun nyai anteh pergi putri endahwarni sadar bahwa dia sangat merindukan nyai aneh dia mencari nyai anteh dan membawanya kembali ke istana. Saat pangeran anantakusuma melihat kembali nyai anteh timbul kembali cinta dihati panggeran kepada nyai anteh, nyai anteh takut kepada pangeran yang mengejarnya dia ber do’a kepada tuhan mohon dijauhkan dari pangeran karena pangeran sangat sakti, tak terasa nyai anteh berlari cukup jauh dan tanpa dia sadari dia telah sampai dibulan, dan dia tinggal dibulan ditemani dengan kucing kesayangannya.
2.2.2 Unsur Buku
2.2.2.1 Unsur Instrinsik
Unsur instrinsik adalah unsur yang berada di dalam suatu karya sastra(cerita) yang meliputi tema, latar, alur, penokohan, amanat.
2.2.2.1.1        Tema atau setting adalah tempat atau waktu terjadinya perbuatan tokoh atau peristiwa yang dialami tokoh cerita. Cerita nyai anteh berlatar belakang didaerah jawa barat dikerajaan yang subur.
2.2.2.1.2        Alur / Storyline adalah jalinan peristiwa satu dan lainnya dalam sebuah cerita. Alur / Storyline adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai urutan bagian-bagian dalam keseluruhan fiksi. Dengan demikian, alur / storyline merupakan perpaduan unsur-unsur yang membangun cerita sehingga menjadi kerangka utama cerita Dalam bentuk sederhana Alur / Storyline dibagi menjadi 3, yaitu:
2.2.2.1.2.1 Beginning atau awal cerita
Bagian awal berfungsi sebagai eksposisi yaitu bagian yang memberikan informasi yang diperlukan oleh pembaca agar bisa memahami jalan cerita selanjutnya. Dibagian awal ini biasanya berisi nama tokoh-tokoh, gender, usia, pekerjaan, kondisi sosial, tempat tinggal, dan hal-hal yang menurut penulis penting untuk diketahui oleh pembaca. Pada awal ini biasanya diakhir dengan cerita yang tidak stabil karena cerita yang tidak stabil inilah yang akan memicu kejadian yang akan terjadi berikutnya.
2.2.2.1.2.2              Middle atau tengah cerita
Bagian tengah cerita diawali dengan hal-hal yang bisa memicu konflik karena pada bagian tengah cerita ini berupa rangkaian konflik yang intensitasnya semakin tinggi dan mencapai kepuncak dan disebut dengan klimaks sebuah cerita. bagian inilah yang biasanya paling ditunggu oleh pembaca.
2.2.2.1.2.3   End atau akhir cerita
Bagian akhir cerita ini berisi penyelesaian atas masalah-masalah yang terjadi dibagian tengah cerita
2.2.2.1.3      Penokohan merupakan pembicaraan mengenai tokoh-tokoh cerita yang meliputi tokoh sentral/utama dan tokoh sampingan
2.2.2.1.4     Amanat adalah pesan atau nasihat yang tersembunyi dalam cerita yang hendak disampaikan pengarang kepada masyarakat. Kesetiaan seorang adik kepada kakaknya, kesetiaan seorang istri kepada suaminya. Kesabaran nyai anteh dalam menyakini putri endahwarni bahwa dia tidak memyukai pangeran antahkusuma. Dan tabah menjalani kehidupannya sebagai rakyat biasa.
2.2.2.2   Unsur ekstrinsik
Unsur Ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar karya sastra atau cerita, namun turut menentukan bentuk dan isi suatu karya/cerita. Unsur ekstrinsik meliputi agama, politik, sejarah, budaya.
Unsur ekstrinsik yang ada dalam cerita rakyat nyai anteh sang penunggu bulan antara lain :
2.2.2.2.1  Ilmu pengetahuan
Sebelum Neil amstrong menginjakkan kakinya ke bulan pada 20 juli 1969, cerita rakyat nyai anteh sang penunggu bulan sudah ada didalam zaman kerajaan pakuan. Ini menandakan bahwa ilmu pengetahuan sudah maju karena dengan betul atau tidaknya nyai anteh kebulan ada ilmu pengetahuan dibulan yaitu bahwa ada kehidupan selain dibumi.
2.2.2.2.2  Agama.
Agama sangat kental dimana saat nyai anteh dalam kesulitan dia selalu berdo’a memohon kepada tuhan agar diselamatkan dari kejaran pangeran anantakusuma.

2.2.2.2.3 Politik
Untuk kelangsungan dan kejayaan raja menikahkan putri dengan seorang panggeran.
2.2.3        Tata Letak Perwajahan (Layout)
 Pengertian layout menurut Graphic Art Encyclopedia (1992:296) “Layout is arrangement of a book, magazine, or other publication so that and illustration follow a desired format”. Layout adalah merupakan pengaturan yang dilakukan pada buku, majalah, atau bentuk publikasi lainnya, sehingga teks dan ilustrasi sesuai dengan bentuk yang diharapkan. Lebih lanjut dapat dikatakan bahwa: “Layout includes directions for marginal data, pagination, marginal allowances, center headings and side head, placement of illustration.” Layout juga meliputi semua bentuk penempatan dan pengaturan untuk catatan tepi, pemberian gambar, penempatan garis tepi, penempatan ukuran dan bentuk ilustrasi. Menurut Smith (1985) dalam Sutopo (2002:174) mengatakan bahwa proses mengatur hal atau pembuatan layout adalah merangkaikan unsur tertentu menjadi susunan yang baik, sehingga mencapai tujuan.
Layout adalah usaha untuk menyusun, menata unsur – unsur grafis ( teks dan gambar ) menjadi media komunikasi yang efektif. 

2.2.4        Font Yang Di Gunakan
2.2.4.1   Pop Art
Di buku Pop Art (Basic) keluaran Taschen, definisi ini di-debunk dengan mengeluarkan pernyataan pop art yang sebenarnya, yaitu “Mengkomunikasikan keindahan kepada rakyat awam dengan cara-cara yang mudah dimengerti oleh mereka.” 
Karakter Pop Art adalah menggunakan elemen visual: dot/ titik raster yang berasal dari teknik cetak di media massa, kata seru, elemen yang terdapat di komik seperti Balon. biasanya menggunakan model yang berasal dari selebritis seperti Marilyn Monroe. dan tidak seperti seni lainnya, pop art menerima penggandaan baik menggunakan cara manual maupun cara mekanis seperti fotokopi.Pop art pada dasarnya berasal dari istilah Popular Culture, yaitu sebuah ungkapan untuk menggambarkan sebuah budaya rendah karena lebih berkaitan dengan masalah hiburan, komersial bahkan selera masyarakat awam.
 Karena kalau kita mau jujur, seperti itulah estetika masyarakat awam. Mereka tidak bicara komposisi warna, gradasi, kontras, legibility, dan sebagainya. Mereka hanya ingin sebuah icon yang mereka sukai hadir di tengah-tengah karya seniman terkenal. Dengan media itulah seniman pop art berusaha berkomunikasi dengan masyarakat.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar